sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Menperin Ungkap Sektor Manufaktur yang Pertumbuhannya Meroket di Kuartal II-2021

Economics editor Michelle Natalia
07/08/2021 13:11 WIB
Sektor manufaktur mencatatkan pertumbuhan sebesar 6,91% di Kuartal II-2021 meskipun mengalami tekanan akibat pandemi Covid-19.
Sektor manufaktur mencatatkan pertumbuhan sebesar 6,91%  di Kuartal II-2021 meskipun mengalami tekanan akibat pandemi Covid-19. (Foto: MNC Media)
Sektor manufaktur mencatatkan pertumbuhan sebesar 6,91% di Kuartal II-2021 meskipun mengalami tekanan akibat pandemi Covid-19. (Foto: MNC Media)

IDXChannel- Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan industri manufaktur memberikan kontribusi terbesar atas kenaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 7,07% pada triwulan II tahun 2021.
Di periode ini, sektor manufaktur sendiri mencatatkan pertumbuhan sebesar 6,91% meskipun mengalami tekanan akibat pandemi Covid-19.

Meskipun mendapat tekanan akibat pandemi Covid-19 yang masuk ke Indonesia sejak 2020, sejumlah subsektor industri tumbuh sangat tinggi pada TW II-2021. Subsektor tersebut di antaranya industri alat angkutan sebesar 45,70%, diikuti industri logam dasar 18,03%, industri mesin dan perlengkapan 16,35%, industri karet barang dari karet dan plastik 11,72%, serta industri kimia, farmasi dan obat tradisional sebesar 9,15%.

"Meski Kemenperin sebagai pembina industri hanya didukung anggaran yang minim, namun sektor manufaktur tetap mampu memberikan kontribusi yang maksimal,” ujar Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Sabtu (7/8/2021)

Ia menyampaikan, sektor manufaktur juga memberikan kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional pada triwulan II -2021, yakni sebesar 17,34%. 

Lima besar kontributor PDB di periode ini adalah industri makanan dan minuman sebesar 6,66%, industri kimia, farmasi dan obat tradisional sebesar 1,96%, industri barang logam, komputer, barang elektronik, optik dan peralatan listrik sebesar 1,57%, industri alat angkutan 1,46%, serta industri tekstil dan pakaian jadi sebesar 1,05%. 

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement