IDXChannel - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengaku sudah menyiapkan tiga strategi dalam menghadapai krisis pangan global. Pada kondisi saat ini, seperti pandemi, gejojak geopolitik membuat sektor pertanian perlu dikuatkan.
Setidaknya, terdapat tiga strategi utama yang akan dijalankan oleh Kementan. Pertama, Peningkatan kapasitas produksi untuk komoditas yang mengendalikan inflasi, seperti cabai dan bawang. Lalu peningkatan kapasitas produksi juga akan dilakukan untuk menekan impor.
“Untuk menekan impor maka kita akan tingkatkan kapasitas produksi kedelai, gula tebu, dan daging sapi,” ujar Syahrul dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (31/8/2022).
Kedua, Mentan menjelaskan komoditas-komoditas yang dijadikan sebagai subtitusi impor. Untuk pengganti gandum, Kementan akan mendorong budidaya ubikayu, sorgum, dan sagu. Sementara untuk gula tebu, akan difokuskan untuk mengembangkan gula non tebu, seperti stevia, aren, dan lontar.
“Untuk pengganti daging sapi, kita akan kembangkan daging kambing, domba, itik, dan ayam lokal,” sambung Mentan.