Arifin mengatakan, produksi tebu untuk menjadi bioetanol di Indonesia memiliki potensi besar. Hal ini bisa dibandingkan dengan Brazil yang juga memproduksi bioetanol sebagai campuran bahan bakar.
Tercatat, lahan tebu di Indonesia mencapai 400 ribu hektar. Dia menambahkan, bila dibandingkan dengan Brazil sebagai produsen bioetanol, lahan yang dimiliki seluas 9,1 juta hektar.
"Untuk campuran sama BBM. Ya bioetanol. Sekarang di Brazil ada dua jenis, E27 sama E100. Nah dengan itu Brazil tuh bisa menghemat," kata Menteri Arifin di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (14/10/2022).
Selain itu, potensi produksi bioetanol ini juga didukung dengan total lahan yang dimiliki Indonesia mencapai 191 juta hektar. Dari segi produktivitas, Brazil bisa menghasilkan sebanyak tiga kali hasil bila dibandingkan dengan Indonesia.