Menurut dia, kapasitas pembangkit listrik berbasis EBT dapat optimal bila didukung interkoneksi super grid yang memungkinkan menyalurkan tenaga listrik, menghubungkan demand dan sumber daya EBT antar pulau besar. Super grid diharapkan mampu mengatasi ketidakseimbangan antara ketersediaan EBT setempat dan mengurangi intermiten pembangkit renewable energy.
"Hasil proyeksi kami dengan beberapa penerapan kebijakan utama menuju net zero emission pada sektor energi akan berkontribusi mengurangi emisi sebesar 1.526 juta ton CO2 emission," tuturnya. (TIA)