IDXChannel - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta target produksi minyak 1 juta barel per hari dan gas 12 BSCFD pada tahun 2030 dapat dipercepat, agar dapat mengurangi impor.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif mengatakan bahwa pengurangan impor ini membuat pemerintah memiliki ruang yang lebih luas untuk melakukan pembiayaan pengembangan energi terbarukan yang menjadi prioritas dalam transisi energi.
“Dalam periode transisi energi, minyak bumi masih sebagai energi utama untuk transportasi sebelum digantikan oleh kendaraan listrik. Gas bumi dimanfaatkan sebagai energi transisi sebelum tercapainya 100% EBT di pembangkit,” kata Arifin di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (5/12/2022).
Realisasi produksi dan lifting migas saat ini masih di bawah target, sehingga berdampak cukup berat terhadap APBN. Produksi minyak saat ini kurang lebih 612 MBOPD dibawah target APBN 703 MBOPD, sedangkan untuk produksi gas dapat melewati target dalam APBN yaitu sekitar 6.687 MMSCFD melebihi dari target 5.797 MMSCFD.
Untuk itu, kata Arifin meminta SKK Migas bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) terus berupaya meningkatkan produksi migas nasional. Di antara lain dengan melakukan pengeboran sumur pengembangan, kegiatan workover dan well service secara massif serta melakukan berbagai upaya dan terobosan agar produksi migas dapat mencapai target APBN atau bahkan melebihi target.