Namun Arifin menyebut faktor cuaca adalah salah satu yang harus diwaspadai, mengingat cuaca yang ekstrem akan mengganggu distribusi BBM. "Semoga tidak ada cuaca yang ekstrem, karena kalau cuaca ekstrem akan mempengaruhi supply. Meski demikian, inventory yang dimiliki sudah cukup bagus," jelasnya.
Terkait arus mudik periode Idul Fitri tahun ini, Arifin menerima laporan baru terjadi kenaikan konsumsi BBM sebanyak 5% dari kebutuhan normal. Meski demikian ia meminta kepada jajaran PT Pertamina untuk mengantisipasi dengan menyiapkan stok bahan bakar 1,5 hingga 2 kali lebih banyak.
"Dengan belajar dari tahun-tahun sebelumnya, diharapkan mampu meredam (kebutuhan konsumsi BBM) pada kondisi puncak arus mudik pada tahun ini. Sehingga tim satgas bisa memonitor stoknya, armada logistiknya, hingga Sumber Daya Manusia yang harus standby," tandasnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina Alfian Nasution menyampaikan bahwa layanan Pertamina telah disiapkan dalam kondisi prima. Tera pengecekan meter arus dari dispenser SPBU juga telah sesuai dengan ketentuan meteorologi.
“Keakuratan dispenser yang ada di SPBU benar-benar baik jadi saya rasa baik dari sisi Terminal BBM-nya maupun SPBU-nya Pertamina sudah siap untuk melayani lebaran di tahun 2024 ini,” jelas Alfian.