Dalam mewujudkannya, PIS membentuk strategi roadmap menjadi 3 fase, yaitu fokus untuk kapitalisasi core Pertamina dengan menekankan pada integrasi PIS dengan anak perusahaan pertamina lainnya, fokus untuk menjadi perusahaan logistik terintegrasi di Indonesia, dan fokus untuk menjadi perusahaan transportasi energi yang sustainable dan terkemuka di wilayah regional.
Bisnis Marine dan Logistik
Pada kesempatan tersebut juga, Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan bahwa investasi yang dilakukan dengan menghadirkan 2 kapal VLCC yakni PERTAMINA PRIDE dan PERTAMINA PRIME sejalan dengan arahan pemegang saham untuk go global. Lebih lanjut Nicke menambahkan, sebagai perusahaan shipping, PIS akan bertransformasi menjadi Integrated Marine Logistics karena bukan hanya mempunyai kapal, tapi juga sarana tambahan dan storage yang ada di pelabuhan.
“Dengan demikian, maka value chain yang akan dikelola PIS juga akan semakin besar," imbuhnya
Bisnis shipping di PIS sendiri telah mencakup FOB kargo impor, sewa kapal, dan FOB cargo lube base oil, terutama untuk pasar domestik dan regional di Asia Tenggara. Sedangkan pada bisnis marine PIS meliputi jasa penunjang operasi marine, penyediaan tenaga kerja di pelabuhan, jasa kepelabuhanan, dan keagenan kapal.
Saat ini PIS telah mengoperasikan lebih dari 350 unit kapal. Armada kapal besar PIS meliputi beragam jenis kapal yang berfungsi untuk melayani jenis layanan kargo yang berbeda-beda, seperti kapal General Purpose (GP), Very Large Crude Oil Carrier (VLCC), Very Large Gas Carrier (VLGC), dan Floating Storage and Offloading Unit (FSO). Untuk jasa marine dan logistik, PIS akan menyediakan layanan end-to-end marine dan logistik di beberapa pelabuhan strategis di Indonesia.