Untuk demand investor masih dominan pada seri SUN tenor 5 dan 10 tahun, dengan jumlah incoming bids dan awarded bids masing-masing sebesar 56,77% dari total incoming bids dan 76,74% dari total awarded bids. Incoming bids terbesar adalah pada tenor 5 tahun yaitu Rp14,27 triliun (28,42% dari total incoming bids) dan dimenangkan sebesar Rp8,45 triliun (39,3% dari total awarded bids).
“Volatilitas pasar keuangan dalam beberapa waktu terakhir yang disebabkan oleh faktor global, seperti ekspektasi tingkat bunga tinggi the Fed untuk waktu yang lebih lama (high for longer) dan meningkatnya tensi geopolitik di Timur Tengah, mendorong kenaikan tingkat imbal hasil SBN secara umum,” ujar Deni.
Sehingga, Weighted Average Yield (WAY) Obligasi Negara yang dimenangkan pada lelang SUN hari ini bergerak naik antara 4 s.d. 5 bps dibandingkan dengan level yield pasar sekunder pada penutupan sehari sebelumnya.
Dengan mempertimbangkan yield SBN yang wajar di pasar sekunder, rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2024, dan kondisi kas negara terkini, Pemerintah memutuskan untuk memenangkan penawaran sebesar Rp21,5 triliun pada lelang SUN hari ini.
Sesuai dengan kalender penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) tahun 2024, lelang penerbitan SUN selanjutnya akan dilaksanakan pada tanggal 14 Mei 2024.
(FRI)