sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Mulai Membaik, Garuda (GIAA) Klaim Okupansi Penumpang Naik 25 Persen

Economics editor Suparjo Ramalan
26/02/2022 20:54 WIB
Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), Irfan Setiaputra klaim tingkat okupansi penumpang naik lebih dari 25%.
Mulai Membaik, Garuda (GIAA) Klaim Okupansi Penumpang Naik 25 Persen. (Foto: MNC Media)
Mulai Membaik, Garuda (GIAA) Klaim Okupansi Penumpang Naik 25 Persen. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), Irfan Setiaputra klaim tingkat okupansi penumpang naik lebih dari 25%.

Namun Irfan tidak menjelaskan secara rinci periodisasi kenaikan penumpang pesawat emiten dengan kode saham GIAA. Menurutnya, awal tahun ini jumlah penumpang mengalami kenaikan dibandingkan dengan akhir 2021 lalu.

"Iya ada peningkatan. Belum tau (rincian data penumpang). Tapi mestinya lebih dari 25% dibanding sebelumnya (2021)," ujar Irfan saat dikonfirmasi MNC Portal Indonesia, Sabtu (26/2/2022).

Saat ini manajemen maskapai penerbangan pelat merah tersebut masih melakukan monitoring jumlah penumpang pesawat. "Masih di monitor," tutur dia.

Garuda memang mencatat kerugian berarti akibat penumpang pesawat yang menurun sepanjang pandemi Covid-19.

Sementara itu berdasarkan data, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencatat kerugian yang dialami Garuda Indonesia per bulan mencapai USD100 juta atau setara dengan Rp1,429 triliun (Kurs Rp14.400 per dolar AS). 

Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, dalam sebulan beban biaya operasional sebesar USD150 juta. Sedangkan pendapatan hanya mencapai USD50 juta. 

“Jadi memang sudah tidak mungkin lagi kita lanjutkan dalam kondisi seperti ini. Memang kita harapkan dukungan dari anggota dewan untuk masuk dalam proses restrukturisasi berat,” ujar Tiko sapaan akrab Kartika saat Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR RI beberapa waktu lalu.

Pemegang saham mencatat, upaya restrukturisasi setidaknya membutuhkan waktu selama 270 hari dengan proses hukum yang panjang dan melelahkan. Selain itu, prosesnya juga akan dilakukan lembaga keuangan global. Lantaran, kreditur Garuda berasal dari investor dan perbankan global. 

Dalam proses restrukturisasi, pemerintah tengah menunjuk konsultan hukum dan konsultan keuangan. Sembari menunggu proses restrukturisasi, pemegang saham terus menjaga arus keuangan perusahaan. Bahkan, penundaan penerbangan pun dilakukan untuk rute-rute yang kurang produktif dan mendatangkan untung bagi emiten. (FHM)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement