"Nanti diharapkan juga ada yang lain, jadi nanti bila ada perusahaan Uni Eropa yang ke Malang misalnya, merupakan contoh manfaat dari perjanjian perdagangan bebas antara Indonesia dengan Uni Eropa," jelasnya.
Dari sanalah nanti kedua belah pihak baik dari Uni Eropa dan Indonesia bisa sama-sama diuntungkan. Terutama bagi Indonesia yang kini disebut Piket mulai tumbuh secara perlahan.
"Dampaknya akan positif pada kedua belah pihak, terutama Indonesia, karena akan mempercepat pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Harapannya bahwa di Indonesia akan bergerak menjadi negara maju," jelasnya.
Sebelumnya, Indonesia-Uni Eropa CEPA diluncurkan pada tahun 2016 untuk meningkatkan hubungan ekonomi antara Indonesia dan negara Uni Eropa, sehingga memberikan manfaat bagi kedua belah pihak. Bagi Indonesia, perjanjian ini menghapus tarif preferensi yang akan memberikan kesempatan kepada para eksportir Indonesia untuk mempertahankan akses produk ke pasar Eropa.
Komoditas ekspor andalan Indonesia ke Uni Eropa, yakni minyak kelapa sawit, alas kaki, hingga karet alam. Sementara impor utama ke Indonesia adalah vaksin, obat-obatan, dan susu. Adapun total perdagangan Indonesia-Uni Eropa pada tahun 2021 mencapai 29,1 miliar dollar AS.