IDXChannel - Selama Januari-Juni 2022 atau semester I, neraca perdagangan Jawa Timur (Jatim) mengalami defisit sebesar USD4,28 miliar.
Hal ini akibat defisit pada sektor migas sebesar USD3,56 miliar dan sektor nonmigas sebesar USD 0,72 miliar.
Kondisi ini membuat kedua sektor tersebut perlu peningkatan kinerja agar neraca perdagangan Jatim secara kumulatif berubah menjadi surplus di periode berikutnya.
"Selain itu perlu diupayakan untuk menekan atau mengurangi defisit dari sektor migas," kata Koordinator Fungsi Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Umar Sjaifudin dalam rilisnya, Sabtu (16/7/2022).
Neraca perdagangan Jatim selama bulan Juni 2022 juga mengalami defisit sebesar USD1,16 miliar. Defisit ini disebabkan karena defisit nilai perdagangan pada sektor migas sebesar USD823,17 juta. "Demikian juga di sektor nonmigas mengalami defisit nilai perdagangan sebesar USD341,00 juta," imbuh Umar.