sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Neraca Dagang RI Surplus USD160 Juta di April 2025

Economics editor Anggie Ariesta
02/06/2025 11:51 WIB
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia surplus sebesar USD160 juta pada April 2025.
Neraca Dagang RI Surplus USD160 Juta di April 2025. (Foto Istimewa)
Neraca Dagang RI Surplus USD160 Juta di April 2025. (Foto Istimewa)

IDXChannel - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia surplus sebesar USD160 juta pada April 2025. Dengan begitu, Indonesia mengalami surplus selama 60 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan, Indonesia mencatatkan ekspor senilai USD20,74 miliar atau naik 5,76 persen (yoy) dibandingkan April 2024 sebesar USD19,61 miliar. Kemudian, nilai impor USD20,59 miliar atau naik 21,84 persen dibandingkan April 2024 yakni USD16,90 miliar.

Sehingga, Indonesia mencatatkan surplus neraca dagang USD160 juta. Namun, nilai tersebut lebih rendah dari periode Maret 2025 senilai USD4,33 miliar.

"Surplus April 2025 ini lebih ditopang oleh surplus pada komoditas nonmigas yaitu sebesar USD1,51 miliar dengan komoditas penyumbang surplus utamanya adalah bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewani/nabati, serta besi dan baja," kata Pudji dalam konferensi pers Rilis BPS, Jakarta, Senin (2/6/2025).

Pada saat yang sama, neraca perdagangan komoditas migas tercatat defisit sebesar USD1,35 miliar yang komoditas penyumbangnya adalah hasil minyak dan minyak mentah.

Secara kumulatif Januari-April 2025, neraca perdagangan barang mencatat surplus sebesar USD11,07 miliar.

"Surplus sepanjang Januari hingga April ini lebih ditopang oleh surplus komoditas nonmigas yaitu sebesar USD17,26 miliar. Sementara komoditas migas masih mengalami defisit sebesar USD6,19 miliar," kata Pudji.

Berdasarkan data BPS, Indonesia mencatatkan surplus perdagangan dengan beberapa negara dengan tiga terbesar yakni Amerika Serikat USD5,44 miliar, India USD3,98 miliar, dan Filipina USD2,92 milliar.

Sementara itu, Indonesia mengalami defisit dengan China sebesar USD6,28 miliar, Singapura USD2,41 miliar, dan Australia USD1,75 miliar.

(Dhera Arizona)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement