sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Neraca Dagang Surplus 64 Bulan Beruntun, Capai USD5,49 Miliar per Agustus 2025

Economics editor Anggie Ariesta
01/10/2025 15:30 WIB
Surplus sepanjang tahun dari Januari hingga Agustus 2025, ditopang oleh surplus komoditas nonmigas yaitu sebesar USD41,22 miliar.
Neraca Dagang Surplus 64 Bulan Beruntun, Capai USD5,49 Miliar per Agustus 2025. Foto: iNews Media Group.
Neraca Dagang Surplus 64 Bulan Beruntun, Capai USD5,49 Miliar per Agustus 2025. Foto: iNews Media Group.

IDXChannel - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat surplus neraca perdagangan barang Indonesia sebesar USD5,49 miliar pada Agustus 2025. Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M. Habibullah mengatakan, nilai surplus ini terjadi selama 64 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.

"Surplus pada Agustus 2025 lebih ditopang oleh surplus pada komoditas nonmigas yaitu sebesar USD7,15 miliar dengan komoditas penyumbang surplus utamanya adalah lemak dan minyak hewani/nabati, bahan bakar mineral, serta besi dan baja," kata Habibullah dalam konferensi pers Rilis BPS, Rabu (1/10/2025).

Pada saat yang sama, neraca perdagangan komoditas migas tercatat defisit sebesar USD1,66 miliar dengan komoditas penyumbangnya adalah hasil minyak dan minyak mentah.

Secara kumulatif Januari hingga Agustus 2025, neraca perdagangan barang mencatat surplus sebesar USD29,14 miliar.

"Surplus sepanjang tahun dari Januari hingga Agustus 2025, ditopang oleh surplus komoditas nonmigas yaitu sebesar USD41,22 miliar. Sementara komoditas migas masih mengalami defisit sebesar USD12,07 miliar," kata Habibullah.

Berdasarkan data BPS, Indonesia mencatatkan surplus perdagangan dengan beberapa negara dengan tiga terbesar yakni Amerika Serikat (AS) USD12,20 miliar, India USD9,43 miliar, dan Filipina USD5,85 milliar.

Sementara itu, Indonesia mengalami defisit dengan China sebesar USD13,09 miliar, Singapura USD3,55 miliar dan Australia USD3,9 miliar.

Untuk neraca perdagangan kelompok nonmigas tiga penyumbang surplus terbesar adalah Amerika Serikat USD14,09 miliar, India USD9,47 miliar dan Filipina USD5,81 miliar.

Sedangkan penyumbang defisit terdalam pada kelompok nonmigas adalah China USD14,32 miliar, Australia USD3,05 miliar dan Brazil USD1,09 miliar.

(NIA DEVIYANA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement