Dia mengatakan, kebijakan moneter dalam negeri lebih difokuskan untuk menjaga eksitensi rupiah. Sementara kinerja sektor keuangan melanjutkan normalisasi, namun perlu dicermati pergerakan risiko kredit.
Pertumbuhan ekonomi RI diperkirakan meningkat seiring dengan ekspansi fiskal pemerintah. Namun, kata dia, presistensi kenaikan pertumbuhan akan dipengaruhi oleh keberhasilan reformasi struktural dan terjaganya investasi.
“Untuk 2025, permintaan global diperkirakan masih melandai sehingga harga komoditas, khususnya pangan, akan lebih stabil terutama juga dengan berakhirnya El Nino,” kata Mahendra.
(NIA)