Meski begitu, kata dia, sentimen di pasar keuangan cenderung positif, yang didukung peningkatan ekspektasi berakhirnya siklus kenaikan suku bunga global setelah rilis data ketenagakerjaan Amerika Serikat serta berlanjutnya penurunan tingkat inflasi.
Optimisme juga turut dipengaruhi peluncuran insentif fiskal, moneter, dan sektor keuangan di China untuk menahan penurunan kinerja perekonomian di Negeri Panda, termasuk dalam mengatasi permasalahan di sektor properti.
Sementara itu, lanjut Mahendra, tensi geopolitik global melanjutkan peningkatan seiring berlanjutnya konflik di Timur Tengah dan beberapa perkembangan pemilihan umum politik di negara-negara maju.
"Namun demikian dampaknya terhadap harga minyak dan energi terlihat masih terbatas, terutama mengingat masih berlanjutnya tren kelemahan permintaan," katanya.
Selain itu, kata dia, tekanan kenaikan harga komoditas pangan diharapkan mereda seiring pelemahan El Nino. Perkembangan tersebut mendorong penguatan pasar keuangan global dan penurunan volatilitas, baik di pasar saham, surat utang, maupun nilai tukar. (Muhammad Fiqri Riyadi/Magang)
(NIY)