sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Okupansi Hotel di Malang Turun sejak September Akibat Gejolak Ekonomi dan Cuaca Ekstrem

Economics editor Avirista M/Kontributor
02/01/2025 19:49 WIB
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) atau okupansi hotel-hotel di Kota Malang turun sejak September 2024 hingga November 2024.
Okupansi Hotel di Malang Turun sejak September Akibat Gejolak Ekonomi dan Cuaca Ekstrem. (Foto: Avirista/MNC Media)
Okupansi Hotel di Malang Turun sejak September Akibat Gejolak Ekonomi dan Cuaca Ekstrem. (Foto: Avirista/MNC Media)

Secara keseluruhan, Ketua PHRI Kota Malang Agoes Soebekti menyatakan, okupansi selama 2024 stagnan alias tak ada peningkatan dibandingkan 2023 lalu. Kondisi gejolak ekonomi dan ketidakpastian di tahun-tahun politik diakui sedikit berpengaruh.

"Kalau secara keseluruhan di 2024 rata-rata 70 persen okupansi. Khusus untuk September-November okupansi di angka 70 persen rata-rata," kata Agoes Soebekti, secara terpisah, Kamis (2/1/2025) malam.

Meski demikian, momen Natal dan Tahun Baru (Nataru) mendoorng sedikit peningkatan okupansi hotel hingga menyentuh 80 persen, di mana peningkatan terbesar pada tanggal 29-30 Desember 2024 di angka 80 persen. Namun, jumlah ini memang masih sama dengan 2023 lalu.

"Yang banyak itu jelang natal, sampai tanggal 29-30 Desember, itu 80 persen, kalau di tanggal 31 Desember-nya, turun. Januari per kemarin turun 40-50 persen, kan Januari memang low season-nya," ujar dia.

Menurutnya, penurunan okupansi jelang tahun baru dikarenakan faktor cuaca yang tidak mendukung. Selain itu, perlu adanya kegiatan-kegiatan yang mempengaruhi jumlah okupansi.

"(Waktu jelang tahun baru) agak turun karena cuaca, jadi cuaca berpengaruh, terus kondisi politik belum stabil, tapi 2024 kita bisa menyiasati untuk bisa eksis, 2025 kita berharap lebih baik daripada 2024," tuturnya.

(Febrina Ratna)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement