IDXChannel - Pagu anggaran Kementerian Perhubungan Tahun 2026 mengalami pemangkasan yang signifikan, dari total kebutuhan yang awalnya diajukan sebesar Rp48,8 triliun, akhirnya hanya mendapat persetujuan sebesar Rp28,48 triliun.
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyampaikan komitmennya untuk terus mengutamakan aspek keselamatan di semua moda transportasi pada tahun anggaran 2026.
"Anggaran yang diterima Kemenhub pada tahun 2026 akan dimanfaatkan dengan semaksimal mungkin, salah satunya untuk meningkatkan aspek keselamatan di semua moda transportasi. Selain itu, anggaran tersebut juga akan digunakan untuk meningkatkan layanan keperintisan di seluruh wilayah Indonesia," ujar Menhub Dudy dalam Raker Bersama Komisi V DPR RI, Senin (16/9/2025).
Menhub menuturkan, pagu kebutuhan Kementerian Perhubungan pada tahun 2026 adalah sebesar Rp48,88 triliun. Namun demikian, berdasarkan Surat Bersama Menteri Keuangan dan Menteri PPN/Bappenas tanggal 24 Juli 2025, Pagu Anggaran Kementerian Perhubungan Tahun 2026 adalah sebesar Rp28,48 triliun.
Dari pagu anggaran tersebut, alokasi belanja terbesar adalah Belanja Non Operasional sebesar 72,29 persen atau Rp20,59 triliun, sementara alokasi program terbesar adalah untuk Infrastruktur Konektivitas sebesar 59,24 persen atau Rp16,87 triliun. Sumber Pendanaan terbesar adalah Rupiah Murni sebesar 69,16 persen atau Rp19,7 triliun.
Menhub Dudy menjelaskan, masing-masing unit kerja Eselon I di Kemenhub telah menyusun rencana kegiatan untuk tahun anggaran 2026.
Ditjen Perhubungan Darat akan fokus pada peningkatan keselamatan lalu lintas sekaligus menjaga konektivitas lewat subsidi angkutan jalan perintis, layanan perkotaan Buy the Service, serta pembangunan dan rehabilitasi terminal dan pelabuhan penyeberangan.
Ditjen Perhubungan Laut akan fokus pada peningkatan keselamatan melalui pemeliharaan navigasi pelayaran, fasilitas telekomunikasi, dan kapal patroli.
Sedangkan layanan keperintisan dijalankan melalui subsidi angkutan barang dan penyeberangan perintis, termasuk pembangunan fasilitas pelabuhan di wilayah 3TP serta pembangunan pelabuhan untuk mendukung Asta Cita dan Swasembada Pangan.
Selanjutnya, Ditjen Perhubungan Udara akan memprioritaskan keselamatan melalui rampcheck, inspeksi penerbangan, serta pemenuhan standar keamanan bandara.
Selain itu, layanan perintis penumpang maupun kargo tetap berjalan, termasuk dukungan untuk kawasan strategis, IKN, dan bandara di wilayah terpencil. Adapun Ditjen Perkeretaapian akan fokus pada keselamatan perjalanan kereta api serta penyelenggaraan kereta api perintis hingga program Angkutan Motor Gratis.
(kunthi fahmar sandy)