Artinya, lanjut dia, kinerja industri otomotif tidaklah terlalu buruk. Memang benar jika dibandingkan tahun sebelumnya mengalami penurunan, namun hampir semua industri mengalami juga mengalami hal serupa.
"Bahkan ada industri yang kinerjanya jauh lebih buruk. Lebih lanjut, kalau kita lihat saat ini pemerintah juga masih harus menyiapkan stimulus perekonomian untuk mendorong proses pemulihan," ucap Yusuf.
Hal ini berarti ada skala prioritas yang harus didahulukan pemerintah. Dan saat ini, menurut Yusuf, bukanlah momentum yang tepat untuk penghapusan PPnBM ini.
"Disamping itu, saat ini proses pemulihan ekonomi masih berjalan lambat, daya beli masyarakat belum kembali seperti sebelum pandemi, menghapuskan PPnBM tidak serta merta kemudian bisa meningkatkan belanja otomotif secara signifikan seperti misalnya sebelum pandemi," pungkasnya. (RAMA)