Meskipun demikian, Pungki dan keluarga masih menyimpan stok minyak goreng sebanyak satu liter. Stok ini setidaknya bisa memenuhi kebutuhan makan keluarganya untuk setengah bulan.
"Karena anggota keluarga saya sedikit, dan kalau masak goreng juga jarang dan tidak banyak-banyak," tuturnya.
Lain pula yang dialami penjual gorengan bernama Sunaimah, sulitnya stok minyak goreng memaksanya harus antri sejak pagi sebelum toko minimarket dibuka. Padahal sebelumnya hal itu tak pernah dilakukannya ketika minyak goreng berharga normal.
"Antrinya harus pagi-pagi, sebelum minimarketnya buka. Kalau kemarin pas mahal - mahalnya ya dibeli tapi ukurannya (gorengannya) dikecilin biar nggak rugi," ujar Sunaimah, penjual gorengan di Jalan Kaliurang Barat ini.
Karyawan toko minimarket di Sawojajar Kota Malang Rahayu Ajeng mengungkapkan, bila stok minyak goreng di minimarketnya diakui cukup langka. Biasanya minyak goreng tiba dua hari sekali, tetapi sekali datang stoknya langsung habis.