"Kabar baiknya jumlah Bed Occupancy Ratio (BOR) di Sumsel yang sebelumnya tinggi sekitar 75 persen, sekarang sudah 37 persen. Tempat isolasi terpusat kita pun banyak. Dengan berkurangnya orang sakit nakes pun bisa lebih maksimal saat ini," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Sumsel, Lesty Nurainy mengatakan, terdapat tiga daerah di Sumsel yang masih masuk zona merah yakni Musi Banyuasin, Musi Rawas dan Ogan Komering Ilir.
Lesty juga mengklaim, langkah PPKM sangat efektif dalam menekan laju pandemi di Sumsel. Sedangkan langkah lainnya yakni meningkatkan tes swab, jika sebelumnya satu orang positif ada tiga orang yang diperiksa maka saat ini empat orang. Swab antigen pun saat ini sudah dapat menjadi standar pemeriksaan kasus.
"Memang masih jauh dari ideal, seharusnya 15 orang yang diperiksa dari kontak erat. Perlahan-lahan kita tingkatkan. Baru-baru ini kita mendapat tambahan alat swab antigen sebanyak 17.000 unit, dan langsung disebar," terang Lesty.
Menurut Lesty, kekebalan komunal di Sumsel sangat bergantung pada jumlah dosis vaksin yang diberikan pusat. Pihaknya telah menerima dua juta dosis vaksin antara lain Sinovac, Astrazeneca dan Moderna.