Dia memproyeksikan, konsumsi masyarakat dan aktivitas industri akan meningkat jelang Pemilu sehingga dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi.
Sambungnya, industri yang akan menggeliat di tahun politik adalah, industri padat karya, seperti makanan minuman, tekstil dan produk tekstil, percetakan, dan transportasi.
"Pengalaman menunjukkan, sekalipun suhu politik tentu akan meningkat, namun kondisi keamanan, kepastian hukum, dan iklim usaha tetap terjaga dengan baik jelang Pemilu," paparnya.
Menurut Mahendra, kondisi ini dimungkinkan karena Indoensia telah menjadi sistem demokrasi yang makin dewasa pada saat kepentingan nasional menjadi tujuan utama setiap kontestannya (Capres Cawapres).
"Kali ini, Indonesia akan makin mengokohkan dirinya menjadi negara demokrasi presidensial terbesar di dunia. Indonesia, seng ada lawan," tuturnya.
Oleh karena itu, Mahendra mengajak seluruh masyarakat, pelaku industri jasa keuangan, maupun investor untuk tidak meragukan penguatan ekonomi Indonesia.