sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pasca Pandemi, Animo Warga Cimahi Jadi Pekerja Migran Naik Tiga Kali Lipat

Economics editor Adi Haryanto
11/01/2023 18:44 WIB
Animo warga Kota Cimahi untuk menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. 
Pasca Pandemi, Animo Warga Cimahi Jadi Pekerja Migran Naik Tiga Kali Lipat. Foto: MNC Media.
Pasca Pandemi, Animo Warga Cimahi Jadi Pekerja Migran Naik Tiga Kali Lipat. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Animo warga Kota Cimahi untuk menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. 

Bahkan, setelah pandemi Covid-19, angkanya kembali naik setelah sempat stagnan akibat adanya kebijakan pembatasan berpergian atau bekerja ke luar negeri. 

Berdasarkan catatan dari Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Cimahi, jumlah PMI dari Kota Cimahi yang berangkat keluar negeri di pada 2022 mencapai 63 orang. 

Padahal pada 2021, hanya ada 19 orang yang berangkat menjadi PMI ke sejumlah negara seperti Asia dan Timur Tengah.

"Tahun 2022 warga Cimahi yang jadi PMI meningkat hingga tiga kali lipatnya dibanding tahun sebelumnya," kata Kepala Seksi (Kasi) Penempatan Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Cimahi, Jamila, Rabu (11/1/2023).

Meningkatnya jumlah tenaga migran itu karena dunia usaha sudah kembali menggeliat seiring melaindainya kasus Covid global. Kemudian banyak negara yang membuka kembali lapangan pekerjaan dan menerima pekerja dari luar negara mereka. 

Ada beberapa negara yang menjadi favorit tujuan pekerja Cimahi yang mencari peruntungan di negara orang. Di antaranya Dubai, Amerika Serikat, Taiwan, Singapura, Hongkong,  Malaysia, Korea, Jepang, Qatar, Arab Saudi, dan beberapa negara lainnya yang menjanjikan penghasilan besar. 

"Pastinya mereka berharap penghasilan besar bisa dibawa atau untuk dikirim ke keluarganya untuk kebutuhan hidup sehari-hari," jelasnya. 

Sementara itu, dari sisi jenis pekerjaan yang ditekuni puluhan PMI asal Kota Cimahi tersebut, yaitu bidang industri, asisten rumah tangga, toko, hingga pemagangan sambil menimba ilmu. 

Ada juga yang bekerja di kapal pesiar, namun mereka yang benar-benar sudah memiliki keahlian.

"Kalau dukungan dari Pemkot Cimahi paling seperti memberi pelatihan bahasa Jepang. Sebagai contoh kemarin ada lulusan S2 ITB, yang bikin rekayasa budidaya lobster di Qatar, dan itu jadi kebanggaan buat kami," pungkasnya. (NIA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement