“Kadang kadang org berfikir non subsidi mahal. Kalau Kita melihatnya kita punya inovasi Makmur, melalui Makmur itu lah meskipun harus menggunakan pupuk non subsidi yang mahal, tapi karena produktivitas meningkat petani bisa lebih sejahtera,” katanya.
Senada, Sekretaris Perusahaan Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana menyebut, hingga 17 Desember 2023 stok pupuk subsidi mencapai 1,2 juta ton.
Dia merinci, jumlah pupuk urea bersubsidi yang diamankan perseroan sebanyak 799.000 ton dan NPK subsidi di angka 415.000 ton. Sementara, stok urea non subsidi mencapai 459.000 ton.
“Stok subsidi per 17 Desember (2023) itu 799.000 ton stok urea subsidi. Untuk stok urea non subsidi itu 459.000 ton. Untuk NPK subsidi itu 415.000 ton, jadi total pupuk subsidi ada 1,2 juta ton itu urea tambah NPK,” ucap Wijaya.
Pupuk Indonesia juga telah menyalurkan 1,3 juta ton pupuk urea, jumlah tersebut merupakan akumulasi dari subsidi dan non subsidi. Sementara, total NPK baik subsidi dan non subsidi yang distribusikan perseroan berada di posisi 500.000 ton.