Tak hanya itu, Fahmy juga melihat pengelolaan subsidi listrik sebagai salah satu contoh pendekatan yang sukses, sehingga dapat diterapkan untuk jenis subsidi energi yang lain.
"Subsidi listrik sudah lebih tepat sasaran karena telah menerapkan mekanisme by name dan by address, serta berdasarkan daya yang terpasang," ujar Fahmy.
Dalam pandangannya, Fahmy menekankan bahwa pemerintah perlu menghindari penyaluran subsidi dalam bentuk produk.
Hal tersebut karena pada praktiknya selama ini, pemberian subsidi BBM dan LPG dalam bentuk produk telah terbukti tidak tepat sasaran.
"Jika pemberian subsidi masih diberikan dalam bentuk produk, pasti tidak tepat sasaran. Dan itu harus ditolak karena subsidi yang tepat sasaran harus by target. Tidak bisa lagi by product," ujar Fahmy.