"Kalau 2023 kita melihat optimisme, bahwa ketika inflasi terjaga, kemudian menuju endemi, itu mungkin bisa diatas masa pandemi, pada tahun 2023 memang beluk recovery, belum balik lagi hingga 6 toko sehari, bisa 4-5 toko sehari," kata Roy.
Menurut Roy optimisme untuk melakukan ekspansi itu datang dari komposisi penghitungan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih disumbangkan oleh konsumsi masyarakat.
"Pertumbuhan ekonomi kita Kuartal III 5,72% meningkat dari kuartal II, dan 50,38% konsumsi rumah mengkontribusikan PDB Indonesia, pengeluaran pemerintah, ekspor, dan impor, tidak lebih dominan untuk berkontribusi Pertumbuhan Ekonomi kita," pungkasnya.
(SLF)