IEA mengatakan, pekerjaan di sektor pasokan minyak dan gas meningkat sekitar 3 persen, atau 600.000 pekerja pada 2023. Sementara lapangan kerja batu bara global turun untuk tahun ketiga berturut-turut, menurun sekitar 1 persen tahun ke tahun (yoy).
“Pekerjaan di sektor batu bara global mengalami penurunan baik dari segi pasokan maupun daya (pembangkit), sebagian besar disebabkan oleh peningkatan produktivitas pertambangan yang berkelanjutan dan perlambatan pembangunan pembangkit listrik tenaga batu bara baru dibandingkan dengan titik tertinggi dalam satu dekade terakhir,” bunyi laporan tersebut.
Adapun pekerjaan di bidang manufaktur kendaraan bermesin pembakaran internal meningkat sebanyak 440.000 pekerja, melampaui penambahan pekerjaan di bidang EV.
Di China, energi bersih menyumbang lebih dari 90 persen pertumbuhan lapangan kerja energi. Sementara bahan bakar fosil menyumbang 80 persen pertumbuhan tenaga kerja sektor energi di Timur Tengah.
Analisis tersebut juga menyatakan bahwa pertumbuhan lapangan kerja di sektor energi dipimpin oleh sektor manufaktur. Fenomena tersebut berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang umumnya dipimpin oleh sektor konstruksi dan instalasi.
“Hal ini sebagian besar mencerminkan kenaikan 70 persen dalam investasi manufaktur energi bersih pada 2023 menjadi USD200 miliar karena perusahaan menanggapi meningkatnya permintaan akan teknologi energi bersih dan kebijakan baru,” kata IEA.
(Ahmad Islamy Jamil)