Saat ini, luas Kawasan Pendukung Terminal Kijing ini mencapai 124,09 hektare. Dari luasan itu, kawasan yang dapat dikomersialisasi mencapai 75 persen atau 92,61 hektare.
"Hal ini diharapkan dapat menciptakan efek domino pertumbuhan industri di kawasan tersebut dan mendukung program hilirisasi komoditas seperti minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO), karet, dan bauksit/alumina," tutur Arif.
Sementara, General Manager Pelindo Regional 2 Pontianak, Hambar Wiyadi, mengatakan bahwa di Kawasan Pendukung Terminal Kijing kini sudah beroperasi empat pabrik pengolahan minyak kelapa sawit. Dua di antaranya adalah pabrik CPO, masing-masing dengan kapasitas 2.500 ton per hari.
"Dengan empat pabrik tersebut, Terminal Kijing akan melayani 8.000 ton per hari hasil pabrik pengolahan kelapa sawit, sehingga potensi throughput kargo curah cair akan mencapai 5,7 juta ton per tahun dan kargo curah kering 200 ribu ton per tahun," ujar Hambar.
Hambar menjelaskan, ekspor curah cair dan curah kering melalui Kijing sudah menembus 10 negara, yakni Cina, Korea Selatan, India, Vietnam, Bangladesh, Pakistan, Thailand, Philipina, Malaysia dan Singapura.