Hal ini akan jauh lebih besar potensi nya terutama untuk perguruan-perguruan tinggi di Indonesia. Yang mana komponen pembelajaran online telah mensubstitusi jam di ruang kelas.
"Itu sudah pasti menurut saya, di perguruan tinggi, kelas-kelas hybrid dan lain-lain itu otomatis secara organik akan diperlukan. Kecuali kalau kita ubah di saat masuk kelas itu benar-benar kerja kelompok, project learning, diskusi debat dan lain-lain," ucapnya.
Ia menilai pembelajaran yang cepat kadaluarsa adalah pola pembelajaran dimana anak-anak di bawah satu ruangan yang dosennya hanya memberikan ceramah. Pada akhir semester mahasiswa hanya diuji dan menurutnya sudah ketinggalan zaman.
"Itu bakal kadaluarsa sangat cepat, harusnya waktu di dalam kelas yang kita tidak bisa lakukan secara online adalah berdebat, diskusi, presentasi, kerja kelompok, seminar dan lain-lain yang mengasah kemampuan," jelasnya. (NDA)