"Ke depan, infrastruktur pendukung tadi, itu kita berikan bantuan, sehingga cost produksinya dari unit apartemen bisa lebih murah," kata Fitrah.
Lebih lanjut, kata dia, insentif yang diberikan Kementerian PKP juga akan menyasar sekaligus untuk penataan kawasan kumuh perkotaan. Sehingga, pembangunan apartemen yang dilakukan oleh pengembang akan dibarengi dengan penataan kawasan sekaligus.
Pada kesempatan yang sama, Menteri PKP Maruarar Sirait mengatakan, sumber pendanaan untuk pemberian insentif itu merupakan dana pinjaman luar negeri dari World Bank. Namun, belum secara rinci pinjaman luar negeri yang diterima dari World Bank itu.
"Kalau yang kami usulkan ke World Bank itu kemarin USD1,5 miliar, itu usulan ya. Nanti akan dikaji oleh Bappenas, Kementerian Keuangan, dan World Bank sendiri," katanya.
(Dhera Arizona)