sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pemerintah Ternyata Tak Targetkan Jumlah Penjualan Kendaraan Listrik

Economics editor Nur Ichsan Yuniarto
22/11/2023 20:28 WIB
Pemerintah tidak menargetkan jumlah penjualan kendaraan listrik. Meski begitu, pemerintah ingin mengarahkan pembiasaan terhadap masyarakat.
Pemerintah tidak menargetkan jumlah penjualan kendaraan listrik. (PLN)
Pemerintah tidak menargetkan jumlah penjualan kendaraan listrik. (PLN)

IDXChannel - Pemerintah tidak menargetkan jumlah penjualan kendaraan listrik. Meski begitu, pemerintah ingin mengarahkan pembiasaan terhadap masyarakat.

Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kemenperin Taufiek Bawazier mengatakan, jika dilihat dari pertumbuhan sejak dikeluarkan kebijakan bea balik nama (BBN) nol persen bagi kendaraan listrik mulai awal tahun 2023, terdapat kenaikan signifikan.

"Kami enggak masang target ya, tapi kita coba pendekatannya ke behaviour masyarakat," kata Taufiek, Rabu (22/11/2023) di Bandung, Jawa Barat.

"Tapi kalau lihat pertumbuhan sejak kebijakan BBN gitu ada kenaikan sekitar 4.000 sekian. Jadi saya kira ekspektasi masyarakat ya," lanjutnya.

Dari kebiasaan yang ada saat ini, lanjut Taufiek, masyarakat yang membeli kendaraan listrik bukan menjadikan kendaraan listrik sebagai kendaraan utama tapi kedua dan seterusnya.

"Awal kita berharap masyarakat banyak yang beli, tapi realitanya sekarang masyarakat juga mau mencoba. Termasuk ketika sekarang ada aturan satu NIK satu kendaraan listrik (mendapat insentif) itu tumbuhnya luar biasa," kata dia.

Dia menyebut, untuk penjualan sepeda motor listrik mencapai angka 12.000 unit.

"Sepeda motor penjualan sampai Oktober 2023 sudah sekitar 12 ribu unit," kata dia.

Hingga saat ini, kata Taufiek, untuk mobil listrik yang ikut dalam kebijakan BBN nol persen baru dua merek yakni Hyundai dan Wuling.

Mobil listrik ini memberi efek cukup signifikan pada peningkatan penjualan sampai 126 persen dibanding sebelum adanya insentif.

"Sebenarnya ini kembali pada masyarakat, saya melihat kalau minat beli masyarakat 62 persen di harga Rp300 juta. Jadi dua merek ini masuk segmen itu dan mendapatkan manfaat dari kebijakan tersebut," kata dia.

(NIY)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement