sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pemerintah Terus Dorong Program PEN untuk Bangkitkan Sektor UMKM

Economics editor Giri Hartomo
30/04/2021 20:18 WIB
Mayoritas UMKM 82,9% merasakan dampak negatif dari pandemi ini dan hanya 5,9% yang mengalami pertumbuhan positif.
Pemerintah Terus Dorong Program PEN untuk Bangkitkan Sektor UMKM (FOTO:MNC Media)
Pemerintah Terus Dorong Program PEN untuk Bangkitkan Sektor UMKM (FOTO:MNC Media)

Beberapa di antaranya bahkan sampai harus melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Kendala sulitnya memperoleh bahan baku, permodalan, pelanggan menurun, distribusi dan produksi terhambat.  

"Oleh sebab itu, pemerintah berupaya menyediakan sejumlah stimulus melalui kebijakan restrukturisasi pinjaman, tambahan bantuan modal, keringanan pembayaran tagihan listrik, dan dukungan pembiayaan lainnya," ujarnya dalam keteranganya, Jumat (30/4/2021). 

Berdasarkan data per Maret 2021, porsi kredit UMKM dari total kredit perbankan baru mencapai 20,59%. Angka ini sebenarnya mengalami penurunan bila dibandingkan dengan posisi Februari 2021 mencapai 20,80%, namun sedikit lebih baik dibandingkan dengan posisi Januari 2021 sebesar 20,58%.  

Deputi Komisioner III OJK Slamet Edy Purnomo mengatakan, penurunan penyaluran kredit terjadi karena industri perbankan sedang tidak percaya dengan beberapa sektor UMKM, utamanya sektor konstruksi. Hal ini karena tingkat kredit macet atau Non Performing Loan (NPL) pada sektor konstruksi mengalami kenaikan signifikan, dari 10,31% pada Maret 2020 menjadi 12,69 persen di Maret 2021.  

Secara rinci, porsi kredit sektor ekonomi UMKM terbagi menjadi enam bagian, yaitu perdagangan grosir dan eceran 49%, pertanian 12%, perburuan dan kehutanan, 10% industri pengolahan, lalu 6% konstruksi, 5 % komunitas, sosial budaya, hiburan dan jasa perorangan lainnya, dan 18% sektor ekonomi lainnya.  

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement