Ia mengungkapkan uji coba sistem tersebut sudah dilakukan secara internal sejak Agustus 2023 lalu.
"Kita sudah uji coba sejak bulan lalu ya," ungkapnya.
Dengan sistem ABT tersebut, Syafrin Liputo optimis Pemprov DKI Jakarta bisa membedakan mana penumpang yang layak mendapatkan tarif subsidi dan mana penumpang yang akan dikenakan tarif normal (tidak disubsidi pemerintah).
"Iya," kata Syafrin singkat.
Meskipun demikian Syafrin Liputo tidak menampik rencana penggunaan sistem ABT di transportasi umum yang ada di ibukota Jakarta akan berujung pada penyesuaian tarif.
"Untuk tahap awal yang penting sekarang manfaat dari penggunaan ABT ini. Jadi nantinya penumpang akan melakukan perjalanan bisa dengan QR Code, kemudian bisa tap di stasiun, halte. QR nya sudah ada di aplikasi, dan sehingga bisa memudahkan masyarakat bermobilitas," pungkas Syafrin Liputo.
(SLF)