Bahkan menurutnya tidak menutup kemungkinan, untuk pinjaman multiguna atau pinjaman tunai jangka pendek sebagian digunakan untuk kegiatan produktif.
"Tetapi tidak ada bukti yang men-support secara pasti, karena orang tersebut meminjam melalui mekanisme multiguna karena lebih cepat, tetapi kegunaannya mendukung untuk kegiatan usahanya," ujarnya.
Sunu menjelaskan bahwa ini merupakan tantangan untuk para pelaku fintech P2P Lending. Sehingga bisa lebih tajam dalam mengidentifikasi sektor informal dan mikro agar bisa mendapat pendanaan.
"Saya rasa ini merupakan tantangan buat kita semua, bagaimana ekosistem digital dapat tersedia sehingga pinjaman-pinjaman mikro tetap bisa di-support dengan biaya bunga yang lebih kompetitif," ujarnya.
(FRI)