"Ini adalah satu capaian dari sisi pendapatan negara yang luar biasa baik, dan ini adalah hasil kerja keras bersama. Karena ini dihadapkan pada komoditas yang jatuh dan ekonomi dunia yang melemah," ujarnya.
Untuk realisasi pendapatan negara tersebut terdiri atas penerimaan perpajakan Rp2.155,4 triliun, dan PNBP yang dikelola Kemenkeu Rp605,9 triliun, serta hibah Rp13 triliun.
"PNBP ini juga luar biasa. Namun, 2023 ini PNBP yang tadinya kita desain cukup konservatif karena kami memperkirakan semua komoditas turun semuanya, CPO turun, kemudian batu bara turun, maka APBN itu hanya menargetkan Rp441,4 triliun untuk PNBP ternyata di DJA mampu mengumpulkan PNBP di atas Rp600 triliun," kata Sri.
(FRI)