IDXChannel - Evergrande menyatakan pendiri perusahaan propertinya, Hui Ka Yan sedang diselidiki atas dugaan kejahatan ilegal.
Evergrande Group yang saat ini memiliki utang lebih dari USD300 miliar tidak menyebutkan apakah Hui Ka Yan masih menjalankan perusahaan atau mengungkapkan soal kejahatan yang sedang diselidiki.
Berita ini muncul beberapa jam setelah perdagangan saham perusahaan tersebut dihentikan menyusul adanya laporan bawa Hui Ka Yan telah ditempatkan di bawah pengawasan polisi.
Pihak Evergrande Group mengatakan sahamnya akan tetap ditangguhkan hingga pemberitahuan lebih lanjut.
"Perusahaan dengan ini mengumumkan bahwa perusahaan telah menerima pemberitahuan dari otoritas terkait bahwa Hui Ka Yan telah menjalani tindakan wajib sesuai dengan hukum karena dugaan kejahatan ilegal," kata Evergrande, dikutip dari The Guardian, Sabtu (30/9/2023).
Ini memberikan sinyal bahwa pihak berwenang dapat meminta pertanggungjawaban dari Hui Ka Yan atas kesuliltan keuangan yang dialami oleh Evergrand, yang telah menghancurkan sektor properti yang menyumbang sekitar seperempat perekonomian China.
Hal ini merupakan pukulan besar bagi Evergrande yang dulunya merupakan pengembang dengan penjulan terlaris, yang telah terhuyung-huyung dari satu krisis ke krisis lainnya sejak 2021 dan gagal membayar kewajiban utang luar negerinya pada akhir tahun ini.
Evergrande telah berupaya mendapatkan persetujuan kreditor untuk merestrukturisasi utang luar negerinya. Prosesnya menjadi sangat rumit setelah Evergrande mengatakan pihaknya tidak dapat menerbitkan utang baru karena penyelidikan terhadap divisi utamanya di China.
Beberapa analis memperkirakan, rencana restrukturisasi utang luar negeri Evergrande kini tampaknya akan gagal dan risiko likuidasi perusahaan semakin meningkat.
“Mereka telah berhasil menghindari ‘bottom line’ dalam mencegah krisis sistematik yang disebabkan oleh salah satu pengembang sejauh ini dan hampir pasti akan melakukan intervensi lebih lanjut jika situasi Evergrande tampaknya mengarah pada penularan,” kata Christopher Beddor, Deputy Director of China Research di Gakeval Dragonomics.
Namun, menurut Beddor, pendekatan yang dilakukan sering kali tampak bertentangan dan kadang tidak koheren. Hal tersebut terus berlanjut hingga saat ini.
Sementara media China, Yicai melaporkan bahwa beberapa eksekutif Evergrande lainnya juga sedang diselidiki.
Adapun Kekhawatiran Evergrande saat ini terjadi ketika Beijing meluncurkan serangkaian tindakan dalam beberapa minggu terakhir, termasuk memangkas suku bunga KPR yang ada, untuk menghidupkan kembali sektor properti yang terpuruk.
Kementerian Keuangan China menegaskan akan membebaskan pajak atas tanah perkotaan yang digunakan untuk proyek perumahan terjangkau mulai Oktober, pembeli perumahan tersebut, dan perusahaan pengelola perumahan juga akan dibebaskan dari bea materai.
(RNA)