Bahkan, dikatakan Joko, industri properti ini setidaknya ada 185 sektor industri pendukung di belakangnya. Sehingga, ketika adanya peningkatan permintaan rumah baru, maka otomatis 185 industri turunannya juga ikut bergerak.
Joko berharap dengan adanya pemberian insentif untuk pembelian rumah baru ini yakni PPN DTP 100% dan subsidi biaya administrasi untuk pembelian rumah baru khusus masyarakat Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), dapat mendorong masyarakat untuk membeli rumah baru.
Di satu sisi, Joko juga mengharapkan untuk industri perbankan, terutama bank-bank negara, tidak merespons kenaikan suku bunga kredit di tengah naiknya suku bunga acuan BI. Sebab, kenaikan suku bunga kredit ini mempunyai pengaruh juga terhadap minat masyarakat untuk membeli properti.
"Himbara ini adalah bagian dari pemerintah untuk menjaga Iklim yang baik untuk sama-sama mendorong pertumbuhan ekonomi, dan pemerintah sudah memberikan insentif, itu adalah isyarat bagi Himbara, karena pemerintah sebagai pemegang saham juga," kata Joko.
"Semoga saja sampai akhir tahun sudah ada pergerakan bagus dari sisi moneter, sehingga perbankan bisa mengoreksi keputusan yang lebih baik lagi," pungkasnya.
(YNA)