"Kenaikan harga minyak sawit mungkin disebabkan rendahnya stok awal bulan September yang hanya 3,4 juta ton, 1,1 juta ton lebih rendah dari stok awal Agustus," jelasnya.
Konsumsi dalam negeri bulan September sebesar 1,47 juta ton yang relatif sama dengan bulan Agustus yang sebesar 1,46 juta ton. Konsumsi untuk pangan turun menjadi 672.000 ton dari 718.000 ton pada bulan Agustus (-6,4%). Untuk oleokimia relatif tetap, sedangkan untuk biodiesel naik menjadi 622.000 ton dari 569.000 ton pada bulan Agustus (+9,3%).
Produksi CPO Indonesia bulan September 4,17 juta ton, turun sekitar 1% dari bulan Agustus dan masih belum naik seperti yang diharapkan. Demikian juga produksi Malaysia yang dilaporkan turun 0,39% dari produksi bulan Agustus.
"Dengan produksi rendah dan ekspor yang turun, stok akhir September minyak sawit Indonesia masih naik menjadi 3,65 juta ton dari 3,43 juta ton pada bulan Agustus," tandasnya. (TYO)