Kondisi ini semakin mencerminkan lemahnya daya beli masyarakat. Pada gilirannya, akan sulit membuat Indonesia keluar dari middle income trap.
Ekonom LPEM UI Teuku Riefky menyatakan salah satu yang perlu diwaspadai dari kondisi ekonomi secara keseluruhan adalah daya beli masyarakat, utamanya kelas menengah yang terus tertekan.
Apabila berlanjut, maka ini kemudian akan mengganggu pertumbuhan ekonomi di jangka panjang dan menghilangkan potensi pertumbuhan secara struktural.
“Proyeksi pertumbuhan ekonomi tentu sudah sangat jelas, kita perlu tumbuh 7-8 persen untuk bisa keluar dari middle income trap. Namun, ini sendiri masih sangat sulit untuk kita capai,” kata Riefky saat dihubungi IDX Channel beberapa waktu lalu.
Kondisi ini juga menunjukkan kelas menengah tengah tertekan karena seretnya kenaikan upah dan melambungnya inflasi, sehingga membatasi konsumsi ritel.