Data Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan harga telur ayam ras pada November 2025 berada di atas Harga Acuan Penjualan (HAP) sebesar Rp30.000, yakni menjadi Rp31.546. Kenaikan ini dipicu oleh adanya kenaikan harga di tingkat supplier dan pemasok.
Kenaikan harga di tingkat produsen disebabkan oleh kenaikan harga pakan ternak. Selain itu, program MBG juga turut berperan pada kenaikan harga tersebut.
Amran menegaskan bahwa peran BUMN sangat penting sebagai stabilisator harga dan offtaker, seperti halnya Bulog dalam menjaga harga beras.
"Mekanismenya jadi BUMN ini. Ini BUMN kan, di hulu. Integrasi mulai pabrik pakan, DOC, vaksin, dan seterusnya. Kemudian, peternak-peternak kecil ini membeli dengan harga yang wajar. Dan juga menjadi off taker,” katanya.
Lebih lanjut, Amran menyebut bahwa langkah ini menjadi peluang bagi peternak untuk bangkit setelah menghadapi gejolak kerugian.
“Kita sekarang ini mengeluarkan DOC, menambah Grand Parent Stock-nya, semua kita tambah. Jadi kita dorong peternak supaya berproduksi. Ini kesempatan peternak untuk bangkit,” kata dia.
(Nur Ichsan Yuniarto)