Leonard mengatakan Smesco Indonesia memetakan pertumbuhan platform digital
seperti e-commerce, ride hailing, dan pembayaran digital telah membawa Indonesia menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar dan tercepat di ASEAN kurun dua tahun ini.
Diperkirakan pada tahun 2025 nilai ekonomi digital Indonesia mampu mencapai lebih dari USD 130 miliar. Potensi besar ini segera dimanfaatkan SMESCO memperluas akses pasar digital guna memperbaiki kesenjangan digital antar wilayah terutama bagi pelaku usaha mikro.
“SMESCO telah menuntaskan lima pilar pendekatan percepatan pemulihan ekonomi mikro yakni platform digital untuk menjangkau pelanggan, platform digital untuk menjangkau pemasok, platform digital untuk back office, platform digital untuk analitic data dan platform digital untuk logistic,” kata Leonard.
Lebih lanjut, Leonard memaparkan bahwa SMESCO menargetkan digitalisasi 158.000 UMKM hingga tahun 2023, dalam kurun waktu tersebut akan terbentuk sebuah
ekosistem UMKM SMESCO yang memiliki kekuatan ekonomi digital unggul.
Keberadaan UMKM tersebut akan didukung dengan tujuh fasilitas layanan usaha bagi pelaku UMKM yakni Pusat Wastra Nusantara, Xpora, Fulfillment Center, Smesco Hub Timur, Smesco Labo, Pusat Layanan UKM dan Siren.id sebuah platform dropship dan re-seller yang dapat dimanfaatkan bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk membantu pemasaran produk UMKM dan member bisa mendapatkan keuntungan dari proses penjualan produk UMKM tersebut.