Lantaran metode kali ini sistemnya jemput bola, maka Pos Indonesia harus memperbanyak jumlah petugas juru bayar yang diturunkan ke lapangan.
"Dulu kalau melalui komunitas kami bisa dalam jumlah besar, sekarang kami kecilkan hanya 10 hingga 20 orang. Jadi konsekuensinya kami tambah jumlah tenaga penyalur dan menambah titik komunitas," jelas Charles.
Sementara itu, Jaka dari PT Pos Indonesia yang membidangi Satgas BST Regional mengatakan ada empat kabupaten/kota yang sudah dilakukan penyaluran BST di Jawa Barat. Selain Purwakarta, Cirebon, Indramayu, dan Garut, juga serentak dilakukan pencairan BST di masa PPKM darurat ini.
Ada target pencairan BST dari pemerintah ke pihak Pos Indonesia sebagai penyalur. “Target selesai jangka waktu 30 hari hari ini. Hanya saja kami mempunyai kewajiban kepada masyarakat untuk bisa segera menyerahkannya karena ini sangat ditunggu-tunggu. Mudah-mudahan dukungan dan bantuan dari aparat pemerintahan yang ada di seluruh wilayah Jawa Barat ini, kita bisa menyelesaikannya maksimal dalam waktu sekitar 2 minggu sampai 3 minggu, jelas Jaka.
Untuk mengakselerasi pencairan agar lebih cepat lagi penyalurannya, Pos Indonesia bahkan melakukan rekrutmen juru bayar yang terbuka untuk warga.
Jaka mengilustrasikan di Kabupaten Purwakarta yang terdapat 183 desa. Per hari, Pos Indonesia menargetkan 15 desa yang tersalurkan BST ke KPM. Dengan masing-masing desa ada 4 juru bayar, maka akan butuh 60 tenaga juru bayar untuk mempercepat pencairan BST.