sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Perdana Menteri Truss Berjanji Bereskan Tagihan Energi di Pekan Pertamanya Menjabat

Economics editor Tim IDXChannel
07/09/2022 07:57 WIB
permasalahan terbesar yang harus segera dibenahi oleh Truss adalah terkait biaya hidup dan krisis energi.
Perdana Menteri Truss Berjanji Bereskan Tagihan Energi di Pekan Pertamanya Menjabat (foto: MNC Media)
Perdana Menteri Truss Berjanji Bereskan Tagihan Energi di Pekan Pertamanya Menjabat (foto: MNC Media)

IDXChannel - Perdana Menteri Inggris yang baru, Liz Truss, telah memulai periode kepemimpinannya sejak hari ini, Selasa (6/9/2022). Mulai menjabat, sedikitnya ada tiga permasalahan utama yang menunggu untuk segera dibenahi oleh Pemimpin Utama Partai Konservatif tersebut.

Sebagaimana dilansir Market Watch, Senin (5/9/2022), permasalahan terbesar yang harus segera dibenahi oleh Truss adalah terkait biaya hidup dan krisis energi. Hal itu terjadi seiring inflasi Inggris yang terus melambung ke level tertinggi dalam empat puluh tahun, mencapai lebih dari 10 persen.

Bank Sentral Inggris, yaitu Bank of England (BoE), memperkirakan laju inflasi masih akan naik melebihi 13 persen dalam beberapa bulan mendatang.

Lonjakan sebagian besar diantaranya terdorong oleh lonjakan tagihan energi, khususnya tagihan rumah tangga di Inggris, di mana kenaikan batas harga utilitas mencapai 80 persen, terimbas oleh lonjakan harga gas Eropa dengan pembayaran rata-rata menjadi 3.600 pound per tahun. 

Truss mencoba membereskan masalah membengkaknya tagihan energi tersebut dengan melempar wacana pembekuan tagihan energi. Meski belum ada keputusan resmi, namun Trus berjanji akan segera mengambil kebijakan pada minggu pertamanya menjabat sebagai Perdana Menteri. 

Sementara permasalahan kedua, yaitu kebijakan fiskal. Di mana pemerintah Inggris telah menerapkan pajak tak terduga bagi perusahaan energi untuk mengatasi masalah tagihan. Biaya pembayaran utang naik, adanya pemotongan pajak, dan pembelanjaan pertahanaan menambah kerugian sebesar 60 miliar Pound dalam keuangan publik di pertengahan dekade ini.

"Kecurigaan kami adalah bahwa paket tersebut akan mengandung unsur subsidi pemerintah yang cukup besar. Ini akan mahal. Sebagai ilustrasi, pembekuan total pada level saat ini (yaitu mengimbangi kenaikan 80 persen di bulan Oktober) selama setahun akan menelan biaya £44 miliar," ujar Kepala Ekonom di Investec dilansir, Philip Shaw, dalam laporan tersebut.

Sedangkan masalah ketiga, lebih pada soal kebijakan moneter. Langkah kebijakan Truss dapat memengaruhi BoE melalui strategi dan regulasi fiskal pemerintah.

“Truss nampaknya kurang konservatif secara fiskal dibandingkan Sunak. Ia nampak mendukung ekonomi selain melalui pemotongan pajak. Artinya pinjaman akan lebih tinggi, dan memaksa BoE untuk menaikkan suku  bunga lebih tinggi,” ujar Kepala strategi investasi di RBC Wealth Management, Frederique Carriee, dalam laporan yang sama.

BoE kemungkinan akan memberikan dua kenaikan suku bunga 50 basis poin pada pertemuan 15 September mendatang dan 3 November. Namun, BoE juga dapat mengalami perubahan mandat dalam minggu-minggu awal kepemimpinan Truss, menambah ketidakpastian dalam kebijakan moneter. (TSA)

Penulis: Ribka Christiana

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement