Sementara permasalahan kedua, yaitu kebijakan fiskal. Di mana pemerintah Inggris telah menerapkan pajak tak terduga bagi perusahaan energi untuk mengatasi masalah tagihan. Biaya pembayaran utang naik, adanya pemotongan pajak, dan pembelanjaan pertahanaan menambah kerugian sebesar 60 miliar Pound dalam keuangan publik di pertengahan dekade ini.
"Kecurigaan kami adalah bahwa paket tersebut akan mengandung unsur subsidi pemerintah yang cukup besar. Ini akan mahal. Sebagai ilustrasi, pembekuan total pada level saat ini (yaitu mengimbangi kenaikan 80 persen di bulan Oktober) selama setahun akan menelan biaya £44 miliar," ujar Kepala Ekonom di Investec dilansir, Philip Shaw, dalam laporan tersebut.
Sedangkan masalah ketiga, lebih pada soal kebijakan moneter. Langkah kebijakan Truss dapat memengaruhi BoE melalui strategi dan regulasi fiskal pemerintah.
“Truss nampaknya kurang konservatif secara fiskal dibandingkan Sunak. Ia nampak mendukung ekonomi selain melalui pemotongan pajak. Artinya pinjaman akan lebih tinggi, dan memaksa BoE untuk menaikkan suku bunga lebih tinggi,” ujar Kepala strategi investasi di RBC Wealth Management, Frederique Carriee, dalam laporan yang sama.
BoE kemungkinan akan memberikan dua kenaikan suku bunga 50 basis poin pada pertemuan 15 September mendatang dan 3 November. Namun, BoE juga dapat mengalami perubahan mandat dalam minggu-minggu awal kepemimpinan Truss, menambah ketidakpastian dalam kebijakan moneter. (TSA)
Penulis: Ribka Christiana