Namun, terdapat sejumlah tantangan, seperti perbedaan standar verifikasi antarbank, belum seragamnya pemahaman tentang keabsahan dokumen elektronik, serta belum optimalnya integrasi sistem untuk mencegah agunan ganda.
"Kajian tersebut juga mengidentifikasi sejumlah tantangan, antara lain belum seragamnya pemahaman perbankan terkait keabsahan hukum dan prosedur penggunaan dokumen elektronik, serta perbedaan standar verifikasi antarbank," kata dia.
Hingga September 2025, penyaluran kredit perbankan tumbuh 7,70 persen yoy menjadi Rp8.162,8 triliun, sementara kredit pemilikan rumah (KPR) mencatat pertumbuhan 7,22 persen yoy per Agustus 2025.
Pertumbuhan tersebut didukung oleh likuiditas perbankan yang kuat dan kebijakan moneter yang akomodatif.
(Dhera Arizona)