Adapun, penggunaan sulfur dari emisi bahan bakar kapal berdampak pada kesehatan dan kelestarian lingkungan. Untuk itu, Pertamina menurut Chandra juga turut berpartisipasi dalam upaya mengurangi polusi yang timbul dari penggunaan bahan bakar kapal dengan memproduksi bahan bakar LSFO.
Produk ini memiliki keuntungan bagi Pertamina karena berasal dari fraksi residu tetapi dengan proses pengolahan dapat menjadi produk bernilai jual tinggi yaitu bahan bakar kapal.
Bisnis kilang ke depan tentu semakin menantang. "Rencananya, Pertamina akan melakukan pengiriman setiap bulan. Dengan terus menghasilkan produk-produk berkualitas dan sesuai kebutuhan konsumen, Pertamina tentu berharap kilang Unit Balikpapan akan terus tumbuh menjadi kilang yang kompetitif," tutup Chandra. (TYO)