sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pertamina Hapus Fasilitas Kartu Kredit Bagi Petingginya, Ahok: Sudah Berlaku Hari Ini

Economics editor Suparjo Ramalan
15/06/2021 21:04 WIB
Peniadaan fasilitas kartu kredit berlaku untuk dewan direksi, komisaris, senior vice president, hingga pejabat level manajer perusahaan.
Peniadaan fasilitas kartu kredit berlaku untuk dewan direksi, komisaris, senior vice president, hingga pejabat level manajer perusahaan. (Foto: MNC Media)
Peniadaan fasilitas kartu kredit berlaku untuk dewan direksi, komisaris, senior vice president, hingga pejabat level manajer perusahaan. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Pertamina (Persero) resmi memberlakukan peniadaan fasilitas kartu kredit bagi petinggi perseroan pelat merah tersebut. Peniadaan berlaku untuk dewan direksi, komisaris, senior vice president, hingga pejabat level manajer perusahaan.

Aturan baru itu sudah dibahas dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) bersama dengan Kementerian BUMN dan mulai berlaku per Selasa hari ini. Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyebut, pemberlakuan peniadaan fasilitas kartu kredit berlaku bagi pejabat perusahaan Induk dan anak usaha.

"Iya benar, sudah berlaku mulai hari ini (Selasa)," ujar Ahok saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Selasa (15/6/2021). 

Bahkan, manajemen pun menyepakati adanya laporan pengeluaran akomodasi. Misalnya, biaya sewa hotel, tiket pesawat, jamuan tamu, hingga akomodasi lain harus menggunakan nama perusahaan, bila hal itu dipesan oleh petinggi Pertamina untuk kepentingan perusahaan. 

Dalam RUPS Tahun Buku 2020, perseroan juga mencatat kinerja keuangan yang positif dengan mencetak laba bersih konsolidasian (Audited) sebesar USD 1,05 miliar atau sekitar Rp 15,3 triliun. (Asumsi nilai tukar Rupiah selama tahun 2020 Rp 14.572).

Pjs Senior Vice President Corporate Communication & Investor Relations Pertamina, Fajriyah Usman menyebut, meski sepanjang 2020 seluruh sektor ekonomi global dan industri minyak dunia terdampak akibat pandemi Covid-19, dibarengi dengan menurunnya kebutuhan energi dan anjloknya harga minyak dunia, Pertamina masih membukukan pendapatan yang baik. 

Kinerja keuangan positif tersebut juga ditunjukkan dengan EBITDA sebesar USD 7,6 miliar dengan EBITDA Margin 18,3%. Hal ini menunjukkan kondisi keuangan Pertamina aman dan mampu bertahan di tengah krisis ekonomi global.

Kinerja 2020 Pertamina tersebut telah mendapatkan persetujuan pemegang saham yang disampaikan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Selasa 14 Juni 2021. "Sejak pandemi Covid-19 melanda dunia, Pertamina melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kinerja, sesuai dengan arahan Menteri BUMN, yaitu melakukan transformasi, optimasi, efisiensi, dan akuntabilitas secara konsisten di seluruh lini perusahaan sehingga pendapatan konsolidasian di akhir 2020 dapat mencapai USD 41,47 Miliar," ujar Fajriyah. (TIA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement