"Secara umum saya setuju penambahan kuota untuk solar dan gas LPG 3 kg, menuju hari natal dan tahun baru tahun 2024. Karena dua Komoditas ini kan dikonsumsi terutama oleh masyarakat kecil dan transportasi umum," ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Dirut Pertamina, Selasa (21/11/2023).
"Penambahannya juga tidak banyak. Kita ingin masyarakat tenang dan gembira memasuki tahun baru dan tidak ada antrian BBM atau kelangkaan gas melon 3 kg," imbuh dia.
Dia menyebut, penambahan kuota ini sangat dimungkinkan. Mengingat harga minyak dan gas LPG dunia sedang turun, jauh di bawah asumsi APBN 2023.
Dari gas LPG saja terjadi penghematan sebesar Rp45 triliun dari dana subsidi. Sementara untuk menutupi over kuota di atas dibutuhkan anggaran kurang dari Rp2 triliun. Jadi, menurut dia, ruang fiskalnya masih longgar.
"Namun kita minta juga kepada Pertamina dan BPH Migas untuk meningkatkan pengawasannya. Jangan sampai penambahan kuota ini lari kepada mereka yang tidak berhak. Ini yang harus dipastikan," ucap Mulyanto.
Asal tahu saja, Kementerian ESDM telah mencatat bahwa konsumsi BBM jenis Solar ini sudah mencapai 14,5 juta KL hingga akhir Oktober 2023. Realisasi itu sekitar 85,41 persen dari kuota yang ditetapkan sebesar 17 juta KL.
(RNA)