IDXChannel - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan sektor pertanian menjadi penopang utama perekonomian nasional. Kontribusi sektor pertanian mencapai 14,35 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional pada kuartal III-2025, naik dari kuartal sebelumnya yang sebesar 13,83 persen.
BPS mencatat nilai PDB sektor pertanian pada kuartal III-2025 mencapai Rp869,4 triliun (harga berlaku). Secara riil, sektor pertanian tumbuh 4,93 persen secara year-on-year (yoy), dengan pertumbuhan kumulatif 5,37 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman mengatakan, program modernisasi alat dan mesin pertanian, perbaikan irigasi, serta perluasan areal tanam menopang peningkatan output sektor pertanian.
Secara spasial, pertumbuhan ekonomi daerah yang kuat di Sulawesi (5,84 persen), Jawa (5,17 persen), dan Sumatera (4,90 persen) juga menunjukkan peran besar wilayah-wilayah sentra pangan terhadap stabilitas ekonomi nasional.
Dari sisi perdagangan luar negeri, ekspor barang dan jasa meningkat 9,91 persen yoy. Hal ini sejalan dengan upaya hilirisasi pertanian dan peningkatan daya saing komoditas ekspor seperti kelapa sawit, kopi, dan hasil hortikultura yang terus dikembangkan.
Mentan menilai capaian ini sebagai bukti nyata bahwa pertanian kini bukan hanya penyedia pangan, tetapi juga penggerak utama ekonomi rakyat.
“Kita tidak boleh hanya berpikir menanam dan panen. Pertanian harus memberi nilai tambah. Kita dorong hilirisasi dan ekspor agar petani menikmati hasil yang lebih besar,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (6/11/2025).
Sebelumnya, Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh Edy Mahmud menyebut, selain PDB, sektor pertanian juga menjadi penyumbang terbesar dalam penyerapan tenaga kerja nasional.
“Tiga lapangan usaha yang menyerap tenaga kerja terbanyak adalah pertanian, perdagangan, dan industri pengolahan,” ujar Edy.
Berdasarkan data BPS, sektor pertanian berkontribusi sebesar 28,15 persen terhadap total penyerapan tenaga kerja pada Agustus 2025. Sementara sektor perdagangan menyumbang 18,73 persen dan industri pengolahan sebesar 13,86 persen.
Selama periode Agustus 2024–Agustus 2025, jumlah tenaga kerja di sektor pertanian meningkat sebanyak 0,49 juta orang, diikuti sektor akomodasi dan makan minum sebanyak 0,42 juta orang, serta industri pengolahan sebesar 0,30 juta orang.
(Rahmat Fiansyah)