“Kamu boleh saja kita belum melakukan langkah, tapi masyarakat sudah menghukum kalian. Jadi, sebagai pejabat publik kita harus decent lah,” ujarnya.
Menurutnya, azas kepatutan dan kepantasan itu bukan sesuatu yang berlebihan. Karena masyarakat selalu merasakan adanya connection terhadap kepercayaan itu dari tingkah laku para pejabat dan pegawai juga.
“Jadi meskipun itu dapatnya dari uang halal, dari gaji, 'saya ingin sedikit rileks bu', ya sudahlah rileksnya sekarang enggak usah naik motor gede (moge),” ujarnya.
Sri Mulyani menyebut, pegawai atau pejabat bisa rileks dengan sekadar berjalan kaki, berputar di Senayan, dan ini justru bisa membuat mereka sehat.
“Jalan kaki saja sama saya muter-muter Senayan, itu sehat. Makan bubur ayam itu juga sehat. Kalau Anda kelihatan mewah, bukannya Anda kelihatan keren. Malah rakyat marah dan Anda juga berada dalam posisi defensif gitu kan. Tapi kita kan manusia yang decent juga pak, kita juga manusia biasa yang ingin hidup kita, kerja kita, dihargai secara baik,” terangnya.