IDXChannel - Vaksin Covid-19 yang dibuat oleh Pfizer menjadi salah satu vaksin yang paling banyak digunakan di dunia, termasuk Indonesia. Apalagi, vaksin ini telah disetujui oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan sudah mendapatkan WHO EUL atau Emergency Use Listing sejak Desember 2020.
Namun, belum lama ini, muncul kabar adanya praktik buruk di perusahaan riset kontrak yang membantu melakukan uji coba vaksin Pfizer. Hal tersebut diungkap dalam laporan BMJ atau British Medical Journal, yang merupakan jurnal medis akses terbuka di Inggris.
Pada musim gugur 2020, ketua dan kepala eksekutif Pfizer, Albert Bourla, merilis surat terbuka kepada miliaran orang di seluruh dunia yang menginvestasikan harapan mereka pada vaksin Covid-19 yang aman dan efektif untuk mengakhiri pandemi.
“Seperti yang telah saya katakan sebelumnya, kami beroperasi dengan kecepatan sains,” kata Bourla, dikutip dari The BMJ, Minggu (7/11/2021).
Namun, tulis BMJ, bagi para peneliti yang menguji vaksin Pfizer di beberapa lokasi di Texas selama musim gugur itu, kecepatan mungkin dilakukan dengan mengorbankan integritas data dan keselamatan pasien.